Jakarta, Indonara – Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Miftachul Akhyar menyampaikan belasungkawa atas wafatnya Affan Kurniawan, seorang driver ojek online yang meninggal dalam aksi unjuk rasa di Jakarta.
Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Miftachul Akhyar
“Kami keluarga besar Nahdlatul Ulama turut berduka cita yang sedalam-dalamnya. Semoga almarhum mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan kesabaran,” ujar KH. Miftachul Akhyar, Selasa (20/8/2025).
KH. Miftachul Akhyar menegaskan bahwa penyampaian aspirasi merupakan hak konstitusional warga negara yang harus dihormati. Ia mengimbau aparat keamanan agar mengedepankan sikap sabar, bijaksana, dan mengutamakan dialog demi menghindari terjadinya benturan.
“Kami minta aparat untuk menahan diri, agar tidak terjadi benturan yang merugikan semua pihak,” katanya.
Selain itu, Rais Aam PBNU juga mengingatkan masyarakat, khususnya peserta aksi, untuk menjauhi tindakan anarkis dan provokatif. Menurutnya, tragedi yang merenggut korban jiwa ini harus dijadikan pelajaran berharga agar tidak kembali terulang.
Ia menekankan pentingnya menjadikan arahan Presiden Prabowo Subianto serta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebagai pedoman dalam menjaga keamanan dan persaudaraan nasional.
“Perbedaan pendapat harus disalurkan dengan cara damai dan bermartabat,” tegasnya.
Lebih lanjut, KH. Miftachul Akhyar menginstruksikan seluruh jajaran pengurus serta warga NU agar ikut menjaga kondusivitas dan tidak mudah terprovokasi.
“PBNU mengajak seluruh warga NU untuk menjadi peneduh di tengah masyarakat,” ujarnya.