Selayang Pandang
Ketika membicarakan sebuah
media online,
hal pertama yang dibayangkan orang kebanyakan adalah kecepatan akses. Begitu tercampur dengan kenangan yang
diromantisir tentang media cetak, asumsi itu mengembang: jurnalisme media online adalah
jurnalisme yang asal mengundang klik, banyaknya halaman dibuka (page views),
lepas dari konteks, dangkal, dan tidak enak dibaca. Orang-orang tersebut seakan
berpikir bahwa di dunia ini gerak dan manfaat muskil berbaur karena faktor
inheren masing-masing.
Pandangan
diatas sebenarnya tidak selamanya benar. Dalam analogi sederhana yang bisa
disandingkan mengenai air, air menunjukkan hal diatas tidaklah bertentangan. Ia
selalu mengalir, bebas ke berbagai arah, jernih, dan menunjukkan kedalaman. Air
adalah kehidupan. Maka selamanya, air akan selalu menjadi kebutuhan utama
kehidupan manusia. Layaknya media online, hari ini sudah menjadi kebutuhan
pokok setiap manusia. Untuk mencapai jurnalisme yang demikian diatas, kami
menamai dengan Indonara, yaitu penggerak yang siap menghidupi penikmatnya.
Indonara yang kami bentuk tidak lain sebagai media literasi alternatif dan informasi.
Hal ini kami sadari akan pentingnya membuat media tandingan sebagai wadah bagi
setiap individu supaya menjadi key opinion leader. Dirasa penting
dikarenakan media hari ini sudah banyak terhegemoni oleh kepentingan penguasa,
pemangku kepentingan, pemilik modal, untuk menciptakan pengetahuan-pengetahuan
palsu. Michael Faulcault, filsuf Prancis pernah berkata bahwa pengetahuan
timbul dari kuasa, dan tanpa disadari, nalar berfikir dan pengetahuan setiap
orang akan digiring kearah yang searah dengan kepentingan penguasa. Sehingga
kalau boleh disimpulkan, perlu adanya media alternatif supaya tidak tergerus
arus kepentingan segelintir orang.
Indonara akan berusaha menerjemahkan visi kemanusiaan bermedia sebagai landasan kuat
untuk menerbitkan tulisan-tulisan yang bisa dipertanggungjawabkan yang
berkelindan dengan tulisan-tulisan mencerahkan, berwawasan, kontekstual,
mendalam, dan investigatif. Selain itu, juga akan tetap memperhatikan
nilai-nilai jurnalisme sebagai pijakan mendasarnya.
Layaknya
media alternaif lainnya, muharrik percaya bahwa tulisan-tulisan yang tercipta
dari kekuatan data, disampaikan secara baik, namun tak abai pada kecepatan
adalah sumber informasi yang layak diperoleh oleh masyarakat Indonesia hari
ini, terutama para pengambil keputusan, dan pengendali perubahan. Indonara digagas oleh kolaborasi pemuda yang
mempunyai minat jurnalisme, berdiri diatas dan untuk semua golongan, serta
non-partisipan. Tentu ikhtiar itu sesuai dengan taglinenya, Media for
Grassroot People.
Berdasarkan kepada data dari We Are Social oleh Hootsuit terkait dengan perilaku digital masyarakat
Indonesia, ditemukan sebuah data yang cukup luar biasa. Terdapat sebesar 204,7 juta pengguna aktif internet pada Januari tahun 2022.
Sungguh nilai yang cukup besar dibandingkan dengan data yang diperoleh pada
tahun sebelumnya. Data dan temuan
tersebut melatar belakangi niat dan
keinginan kami untuk membuat dan
mengelola sebuah website bernama Indonara.id.