![]() |
Dokumentasi-Ketua Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Muhammad Isnur di kompleks parlemen, Jakarta, Selasa (8/4/2025). |
Menurutnya, situasi demonstrasi yang berujung kericuhan di sejumlah titik Jakarta pada Sabtu (30/8) malam hingga Minggu dini hari berlangsung mencekam. Ia menduga banyak korban berjatuhan akibat kekerasan dalam peristiwa tersebut.
"Yang terpenting adalah sebenarnya sekarang meminta kepada penguasa untuk memerintahkan kepada aparatnya untuk menahan diri, tentara, polisi, semuanya tahan diri," kata Isnur sebagaimana dikutip ANTARA di Jakarta, Minggu (31/8).
Isnur menegaskan, aparat seharusnya tidak menampilkan arogansi maupun kekejaman dengan menunjukkan kekuatan senjata di hadapan massa demonstran. "Hadapilah rakyat dengan humanis ya," ujarnya.
Hingga Minggu siang, YLBHI bersama sejumlah tim paramedis, paralegal, dan kantor-kantor LBH masih melakukan pendataan terhadap korban maupun orang-orang yang ditangkap akibat kericuhan semalam.
"Kami sedang meminta tim baik itu paramedis, baik itu paralegal maupun kantor-kantor LBH, sedang mendata," kata Isnur.
Sebelumnya, kericuhan terjadi sejak Jumat (31/8) hingga Minggu dini hari di kawasan sekitar kompleks parlemen, Senayan, Semanggi, Kwitang, Senen, hingga Tanjung Priok. Sejumlah rumah anggota DPR turut menjadi sasaran penjarahan, termasuk kediaman Ahmad Sahroni, Eko Patrio, dan Uya Kuya.