Khofifah Pastikan Korban Aksi Massa Surabaya Ditanggung Pemprov

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa
Surabaya, Indonara - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memastikan seluruh korban luka akibat aksi massa di Surabaya mendapatkan perawatan medis dengan biaya sepenuhnya ditanggung Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

"Saya pastikan mereka semua di dalam pembiayaan Pemprov Jawa Timur karena dua-duanya juga rumah sakitnya milik Pemprov Jatim, semua Insya Allah dalam keadaan baik," kata Khofifah di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (1/9).

Menurutnya, lebih dari 100 orang sempat mendapatkan penanganan medis usai aksi unjuk rasa. Hingga saat ini, dua orang masih dirawat di RSUD dr. Saiful Anwar Malang dan dua lainnya di RSUD dr. Soetomo Surabaya.

Khofifah menegaskan pemerintah daerah akan terus memantau kondisi kesehatan para korban hingga benar-benar pulih. Selain itu, ia menyampaikan bahwa proses pemulangan massa yang sempat ditahan di Polrestabes Surabaya telah difasilitasi bersama Kapolda Jatim Irjen Pol Nanang Avianto dan Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Rudy Saladin.

"Sebagian besar yang ditahan masih berusia belasan tahun dan akhirnya diserahkan langsung kepada keluarganya," ungkapnya.

Diketahui, pada Sabtu (30/8) malam sekitar pukul 21.38 WIB, sisi barat Gedung Negara Grahadi di Jalan Raya Gubernur Suryo Surabaya dibakar massa anarkis. Area yang terbakar termasuk Press Room atau ruang wartawan yang biasa digunakan untuk meliput kegiatan gubernur.

Massa membakar Grahadi kurang lebih satu jam setengah setelah Khofifah menemui demonstran. Atas peristiwa itu, Khofifah menyampaikan keprihatinannya.

"Iya tentu itu bagian dari cagar budaya, kita semua prihatin bahwa bagian barat gedung Grahadi ternyata dilempari molotov juga," ujarnya.

Hingga Minggu (31/8), aparat keamanan masih bersiaga di sejumlah titik strategis Surabaya guna mengantisipasi potensi kericuhan lanjutan.