600 Ribu Pesilat Surabaya Siap Bantu Jaga Keamanan Pascakerusuhan

Ketua IPSI Surabaya Bambang Haryo Soekartono (tengah berkopyah), bersama 38 perguruan silat usai deklarasi menjaga keamanan di Surabaya, Senin (1/9/2025).
Surabaya, Indonara – Sebanyak 600 ribu pesilat dari 38 perguruan yang tergabung dalam Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kota Surabaya menyatakan siap membantu pengamanan kota pascakerusuhan yang terjadi beberapa waktu lalu.

"Kami bersepakat akan membantu masyarakat dengan berkoordinasi bersama pihak keamanan untuk menciptakan rasa aman di tengah situasi Surabaya pascakerusuhan," kata Ketua IPSI Surabaya, Bambang Haryo Soekartono, usai deklarasi di Surabaya, Jawa Timur, Senin (1/9) malam.

Bambang menilai kondisi Surabaya belakangan ini kurang kondusif akibat sejumlah kerusuhan. Karena itu, pihaknya merasa perlu ikut serta menjaga keamanan dengan partisipasi aktif para pesilat.

Menurutnya, jumlah pesilat di Surabaya mencapai sekitar 20 persen dari total penduduk kota, yakni sekitar 600 ribu orang. Jumlah tersebut, kata Bambang, jauh lebih besar dibandingkan kekuatan aparat kepolisian yang ada di wilayah setempat.

"Ini kekuatan yang sangat besar. Oleh karena itu, kami bersepakat untuk mendukung masyarakat Surabaya agar merasa aman dan nyaman," ujar Bambang yang juga Anggota Komisi VII DPR RI itu.

IPSI Surabaya juga membentuk satuan tugas (satgas) khusus pencak silat yang akan berkolaborasi dengan aparat keamanan, baik Polri maupun TNI. Sebelumnya, sejumlah perguruan juga telah menjalin kerja sama dengan aparat, di antaranya Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT), Pagar Nusa, Winongo, dan Kera Sakti.

Ke depan, IPSI Surabaya memastikan koordinasi dengan Polri dan TNI akan terus dilakukan guna menjaga situasi kota tetap kondusif. Bambang berharap, keberadaan pesilat tidak hanya menjadi kekuatan fisik, tetapi juga kekuatan moral dan sosial dalam mendukung keamanan serta ketertiban masyarakat.