Abdur Rozak Dorong Kaderisasi PMII Berbasis Keilmuan, Tegaskan Urgensi Roadmap Fakultatif

Abdur Rozak, Calon Ketum PKC PMII Jatim nomor urut 2 asal cabang Probolinggo memaparkan gagasannya dalam Debat Chapter I di Pendopo Bupati Bangkalan

Bangkalan, Indonara -
Dalam forum debat chapter I calon Ketua Umum Pengurus Koordinator Cabang (PKC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Jawa Timur yang digelar pada 15 Juni 2025 pukul 19.00 WIB, Abdur Rozak memaparkan misi strategisnya tentang pentingnya pola kaderisasi berbasis keilmuan atau fakultatif. Gagasan ini dikemukakan sebagai langkah utama untuk memperkuat pengembangan kader PMII di masa depan.

Menanggapi pertanyaan panelis mengenai arah penguatan kaderisasi, Rozak menekankan perlunya penyusunan road map kaderisasi yang mempertimbangkan latar belakang akademik kader. Ia meyakini bahwa PMII perlu menyesuaikan pola pengkaderan dengan disiplin ilmu masing-masing kader agar mampu mencetak sosok yang profesional, kompetitif, dan berkontribusi konkret dalam berbagai ruang strategis nasional.

“Kader teknik harus dibina dalam konteks keteknikan, kader tarbiyah fokus pada ketarbiyaannya, begitu pula dengan kader dari rumpun keilmuan lainnya. Dengan pendekatan fakultatif ini, kader PMII tidak hanya matang secara ideologis, tetapi juga unggul secara profesional di bidangnya masing-masing,” jelas Rozak tegas dalam forum debat yang berlangsung di Pendopo Bupati Bangkalan.

Lebih lanjut, ia menyoroti bahwa sistem kaderisasi yang selama ini diterapkan cenderung bersifat umum dan seragam, tanpa memperhatikan kebutuhan spesifik tiap bidang keilmuan. Menurutnya, hal tersebut menjadi tantangan serius yang harus segera ditanggapi jika PMII ingin tetap relevan di tengah dinamika zaman.

“Ketika kader sudah memiliki kompetensi dan profesionalisme di bidangnya masing-masing, mereka akan siap ditempatkan di posisi strategis baik di birokrasi, industri, maupun ruang-ruang pemberdayaan masyarakat,” imbuhnya.

Rozak juga menyampaikan bahwa penyusunan road map tersebut akan melibatkan kolaborasi berbagai elemen, seperti pengurus cabang, akademisi, alumni, dan praktisi yang sesuai dengan masing-masing rumpun ilmu. Dengan demikian, pola kaderisasi yang dibangun bukan hanya bersifat teoritis, tetapi juga aplikatif dan berdampak jangka panjang.

Debat panelis ini merupakan bagian penting dalam proses pemilihan Ketua PKC PMII Jawa Timur, yang bertujuan menggali visi dan strategi dari para kandidat.

Melalui gagasan kaderisasi berbasis fakultatif ini, Abdur Rozak menegaskan komitmennya menjadikan PMII Jawa Timur sebagai organisasi kader yang kuat secara ideologi, unggul secara akademik, dan siap menjawab tantangan zaman serta kebutuhan bangsa.