Debat Pertama Calon Ketua PKC dan Kopri PMII Jatim Digelar, Abdur Razak Tawarkan Gagasan Kaderisasi Fakultatif dan Ekonomi Kreatif

Abdur Razak sebagai calon Ketua Umum Pengurus Koordinator Cabang (PKC) PMII Jawa Timur periode 2025-2027, saat menyampaikan visi misi di forum debat kandidat calon Ketua PKC dan Ketua Kopri PKC PMII Jatim di Pendopo Agung Bangkalan.

Bangkalan, Indonara - Debat chapter I calon Ketua Pengurus Koordinator Cabang (PKC) dan Ketua Kopri PKC Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Jawa Timur periode 2025–2027 sukses digelar di Pendopo Agung Bangkalan, Minggu malam (15/6/2025).

Mengusung tema “Kaderisasi, Kepemimpinan, dan Teknologi,” debat ini menghadirkan berbagai gagasan progresif dari para kandidat. Salah satu yang mencuri perhatian adalah Abdur Razak, kandidat asal Kepulauan Kangean, Kabupaten Sumenep, yang tampil menonjol dengan misi besar untuk membangun PMII Jawa Timur berbasis kaderisasi fakultatif dan kemandirian ekonomi.

Dalam pemaparannya, Rozak (sapaan akrabnya), menekankan pentingnya merumuskan roadmap kaderisasi fakultatif, yakni model pengkaderan yang disesuaikan dengan disiplin ilmu masing-masing kader. Menurutnya, pendekatan ini akan mendorong kader PMII agar mampu berkontribusi lebih optimal di dunia kerja dan sektor strategis lainnya setelah lulus.

“Ini adalah sebuah transformasi yang harus kita lakukan. Kaderisasi berbasis skill dan kemampuan adalah jalan tengah untuk memajukan PMII Jawa Timur,” ujar Rozak dalam forum debat.

Rozak juga menyoroti pentingnya transformasi digital di tubuh organisasi. Ia menyatakan bahwa pemanfaatan teknologi bukan lagi sekadar opsi, melainkan keniscayaan. Ia mendorong lahirnya ekosistem kolaboratif antar kader, sesuai dengan bidang keahliannya masing-masing.

“Tidak harus kader tarbiyah menguasai teknologi, tapi mereka bisa berkolaborasi dengan kader lain yang memiliki keahlian di bidang itu untuk menyebarkan nilai-nilai Islam Ahlussunnah wal Jamaah secara luas,” tegasnya.

Selain kaderisasi dan teknologi, Rozak juga menggagas kemandirian organisasi melalui pengembangan ekonomi kreatif. Ia melihat potensi besar dalam tubuh PMII, khususnya kader-kader yang berlatar belakang ekonomi, bisnis, dan digital marketing.

“Kita sudah punya sumber daya kader. Tinggal bagaimana kita mengelolanya ke depan agar menjadi kekuatan ekonomi yang menopang kemandirian organisasi,” pungkasnya.

Debat ini menjadi ajang adu gagasan para calon ketua dalam menjawab tantangan zaman dan kebutuhan organisasi. Para kader PMII dari berbagai cabang di Jawa Timur turut hadir untuk menyimak langsung visi dan misi para kandidat.