Densus 88 Selidiki Ancaman Bom Beruntun ke Pesawat Haji Saudia Airlines

Ilustrasi - Aparat keamanan saat mengevakuasi penumpang pesawat.

Surabaya, Indonara -
Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri tengah menyelidiki ancaman bom kedua yang ditujukan kepada pesawat Saudia Airlines dan memaksanya mendarat darurat di Bandara Internasional Kualanamu, Sumatera Utara, Sabtu (21/6/2025) pagi.

“Kejadian tersebut saat ini masih dalam pendalaman oleh Tim Densus 88,” ujar AKBP Mayndra Eka Wardhana, Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri seperti dikutip dari Antara.

Menurut penjelasan Mayndra, ancaman bom itu pertama kali diterima oleh AirNav Indonesia di Jakarta, kemudian diteruskan ke Air Traffic Control (ATC) Kuala Lumpur, Malaysia.

“Kemudian ATC Kuala Lumpur menyampaikan kepada pilot. Lalu pilot meminta landing (mendarat) di Kualanamu untuk skrining terhadap pesawat,” katanya.

Pesawat Saudia Airlines dengan nomor penerbangan SV5688 yang melayani rute Jeddah–Surabaya itu akhirnya melakukan pendaratan darurat di Bandara Internasional Kualanamu pada pukul 09.27 WIB. Hal ini dikonfirmasi oleh Nugroho Jati, Plt Director of Operation and Service PT Angkasa Pura Aviasi.

“Hari ini pukul 09.27 WIB, telah mendarat satu penerbangan dialihkan di Bandara Internasional Kualanamu,” ungkapnya.

Langkah tersebut diambil sebagai bagian dari prosedur teknis demi menjamin keselamatan penerbangan. Pesawat Airbus A330 itu membawa 376 penumpang dengan tujuan akhir Bandara Internasional Juanda Surabaya.

Seluruh proses evakuasi dan pemeriksaan terhadap penumpang serta kru dilakukan sesuai dengan prosedur. Pusat operasi darurat Bandara Internasional Kualanamu juga langsung diaktifkan dengan melibatkan komite keamanan bandara guna memastikan seluruh penanganan berjalan optimal.

“Saat ini semua penumpang maupun kru pesawat sudah dilakukan pemeriksaan di terminal, dan dinyatakan sudah clear,” jelas Nugroho.

Ia juga memastikan bahwa seluruh jadwal penerbangan lain di Bandara Internasional Kualanamu tetap berjalan normal.

“Sesuai jadwal, memastikan kenyamanan, dan keselamatan bagi seluruh pengguna jasa bandara,” lanjutnya.

Sebelumnya, ancaman bom serupa juga terjadi pada Selasa (17/6/2025). Ketika itu, pesawat Saudia Airlines dengan nomor penerbangan SV-5276 mendapat ancaman melalui email dari orang tak dikenal pada pukul 07.30 WIB.

Isi surel tersebut menyebutkan akan meledakkan pesawat nomor registrasi HZ-AK32 yang mengangkut 442 jemaah haji Kloter 12 Debarkasi JKS dari Jeddah menuju Jakarta (Bandara Soekarno-Hatta). Pesawat itu akhirnya mendarat darurat di Bandara Kualanamu pada pukul 10.44 WIB.

Tim penjinak bahan peledak dari Polda Sumatera Utara segera melakukan penyisiran dan memastikan pesawat dalam kondisi aman.