DPRD Sumenep Soroti Dugaan Kecurangan Distribusi Gas Melon, Ancam Cabut Izin Agen

Ilustrasi gas LPG (elpiji) atau biasa disebut gas melon

Sumenep, Indonara
— Kelangkaan dan melonjaknya harga elpiji 3 kilogram dalam beberapa pekan terakhir membuat masyarakat resah. Kondisi ini memicu kritik tajam dari anggota Komisi I DPRD Sumenep, Hairul Anwar, yang menilai ada indikasi permainan curang dalam distribusi gas bersubsidi tersebut.

Hairul mengungkapkan bahwa DPRD telah memanggil Bagian Perekonomian Setkab Sumenep untuk meminta penjelasan. Dalam pertemuan itu, terungkap bahwa distribusi dari Pertamina sejauh ini tidak mengalami kendala.

“Pasokan dari Pertamina normal, tidak ada kendala pengiriman dari SPBE ke agen. Namun, di lapangan, masyarakat tetap kesulitan mendapatkan gas dan harganya mahal,” ujarnya.

Ia mencurigai adanya praktik curang di tingkat agen dan subagen. “Ini ada yang bermain, ada agen yang menjual di atas HET, ini pelanggaran serius,” tegasnya.

Bahkan, ia menilai, pengecer di tingkat bawah kecil kemungkinannya sebagai pelaku utama. Hairul menduga kuat ada praktik penimbunan atau pengalihan distribusi elpiji, yang menyebabkan harga melejit di tengah masyarakat.

“Saya juga curiga adanya praktik penimbunan atau pengalihan distribusi yang terjadi di tingkat agen dan subagen,” ulasnya.

Pihaknya berkomitmen untuk tidak tinggal diam. “Kami dorong pemerintah cabut izinnya,” tandas Hairul.

Ia menyatakan siap merekomendasikan pencabutan izin usaha bagi agen dan subagen yang terbukti menjual elpiji di atas harga eceran tertinggi (HET) atau melakukan penimbunan.

Sementara itu, Kabag Perekonomian dan SDA Setkab Sumenep, Dadang Dedy Iskandar, menyatakan bahwa secara umum distribusi elpiji di Sumenep tergolong aman. Menurutnya, kelangkaan hanya terjadi secara temporer karena meningkatnya permintaan saat hari besar dan libur panjang.

”Kami sudah pantau di lapangan, distribusi dari SPBE ke agen berjalan dengan normal, tidak ada pengurangan kuota. Kami akan terus pantau pendistribusiannya. Jika ada agen yang bermain nanti akan kami cabut izinnya,” pungkasnya.