Festival Muharram 2025 Bondowoso Akan Gerakkan UMKM, Pariwisata, dan Komunitas Lokal

Flyer pelaksanaan Festival Muharram 2025 yang akan digelar Pemkab Bondowoso
Bondowoso, Indonara - Dalam rangka menyambut Tahun Baru Islam, Pemerintah Kabupaten Bondowoso akan menggelar Festival Muharram 2025 dengan konsep yang lebih meriah dan inklusif dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Festival kali ini tidak hanya dipusatkan di kota, tetapi akan menjangkau seluruh penjuru daerah dengan menggelar bazar di 23 kecamatan. Kegiatan ini melibatkan pelaku UMKM, pengusaha lokal, hingga berbagai komunitas masyarakat.

Berdasarkan jadwal yang telah diterima oleh media ini, rangkaian Festival Muharram akan dimulai pada 26 Juni 2025 dengan pawai obor berkah. Setelah itu, bazar akan digelar secara serentak di 23 kecamatan mulai 27 Juni hingga 5 Juli 2025.

Sementara itu, Pameran UMKM dan hiburan di Alun-alun RBA Ki Ronggo akan berlangsung pada 6-12 Juli 2025. Pembukaan bazar di alun-alun ini akan dimeriahkan oleh penampilan Gita KDI, dan acara puncak pameran akan ditutup dengan gelaran Sholawat Berkah.

Bupati Bondowoso, Abdul Hamid Wahid, menegaskan bahwa Festival Muharram kali ini akan menjadi ajang promosi lintas sektor sekaligus perayaan bersama seluruh masyarakat Bondowoso.

“Festival Muharram ini akan menjadi promosi multi sektor dan akan menjadi hajat bersama masyarakat Bondowoso,” ujarnya.

Ia berharap kegiatan ini dapat menjadi tolok ukur kemajuan berbagai sektor di daerah, termasuk industri, pariwisata, hingga UMKM.

“Tidak hanya itu, mall, toko juga bisa memeriahkan dengan sale. Petani kopi bisa membuat diskusi dan promosi tentang perkopian. Begitu juga dengan pariwisata,” ungkapnya.

Menurut Bupati, acara besar ini tidak mungkin hanya dibiayai oleh pemerintah, sehingga partisipasi dari semua elemen masyarakat sangat dibutuhkan.

“Jadi kita harapkan semua sektor bergerak saling menunjang. Dan event sebesar itu tidak mungkin dibiayai oleh pemerintah sendirian, tetapi semua unsur harus terlibat,” paparnya.

Ia juga menekankan bahwa Festival Muharram adalah milik seluruh rakyat, dan semua pihak diundang untuk ikut serta dalam mempromosikan potensi daerah.

“Misalnya ada komunitas pecinta burung, ayam dan segala macam, itu bisa masuk di situ. Kita ajak semua,” jelasnya.

Meskipun pusat kegiatan berada di alun-alun kota, Pemkab juga mendorong agar setiap kecamatan menyelenggarakan kegiatan serupa, menampilkan potensi khas wilayah masing-masing.

“Festival Muharram ini seluruh potensi ditampilkan,” ujarnya.