Kiai Zuhri Tegaskan Peran Vital Guru dalam Menyampaikan Ilmu Agama

 


Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo, KH Zuhri Zaini, menekankan pentingnya peran guru dalam penyampaian ilmu agama kepada masyarakat. Menurut beliau, keberadaan guru tidak dapat digantikan oleh teknologi atau media digital.

Dalam sebuah kesempatan, Kiai Zuhri menyampaikan bahwa belajar agama tidak bisa hanya melalui buku atau internet. Beliau menegaskan, "Belajar agama tidak bisa hanya lewat buku atau internet. Harus ada guru yang membimbing." Hal ini menunjukkan bahwa proses pembelajaran agama memerlukan bimbingan langsung dari seorang guru yang memahami ilmu tersebut secara mendalam.

Lebih lanjut, Kiai Zuhri menjelaskan bahwa ilmu agama memiliki kedalaman dan kompleksitas yang memerlukan penjelasan langsung dari seorang guru. Beliau mengatakan, "Ilmu agama itu dalam, tidak cukup hanya dibaca. Harus ada penjelasan dari guru." Pernyataan ini menekankan bahwa pemahaman yang benar terhadap ajaran agama membutuhkan interaksi langsung dengan seorang guru yang kompeten.

Kiai Zuhri juga menyoroti pentingnya sanad atau rantai keilmuan dalam tradisi Islam. Beliau menyatakan, "Ilmu agama itu harus ada sanadnya, harus jelas dari siapa kita belajar." Sanad memastikan bahwa ilmu yang dipelajari berasal dari sumber yang terpercaya dan telah diajarkan secara turun-temurun oleh para ulama.

Dalam konteks ini, Kiai Zuhri menekankan bahwa belajar agama tanpa bimbingan guru dapat menimbulkan kesalahpahaman. Beliau mengingatkan, "Belajar agama tanpa guru bisa menyesatkan." Oleh karena itu, peran guru sangat krusial dalam memastikan pemahaman yang benar terhadap ajaran agama.

Pernyataan Kiai Zuhri ini menjadi pengingat akan pentingnya peran guru dalam pendidikan agama, terutama di era digital saat ini. Beliau mengajak masyarakat untuk tetap menghargai dan mencari bimbingan dari para guru dalam mempelajari ilmu agama.