Konflik AS-Iran Membara, Pemerintah Indonesia Serukan Damai dan Evakuasi Ratusan WNI

Sugiono Menteri Luar Negeri.
Jakarta, Indonara - Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Sugiono, menyampaikan bahwa Pemerintah Indonesia mendorong digelarnya perundingan guna menghentikan konflik antara Amerika Serikat (AS) dan Iran secara permanen.

Menurut Sugiono, perundingan tersebut mendesak untuk segera dilakukan guna mencegah eskalasi konflik di kawasan Timur Tengah yang berpotensi mengganggu stabilitas global.

Pernyataan ini disampaikan Menlu RI pada Minggu (22/6/2025), di sela-sela Konferensi Tingkat Menteri ke-51 Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang berlangsung di Kota Istanbul, Turki.

Sugiono menambahkan bahwa Presiden Prabowo Subianto memprioritaskan perlindungan terhadap Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di negara-negara Timur Tengah. Pemerintah, kata dia, telah menyiapkan rencana kontingensi serta evakuasi.

“Alhamdulillah, proses evakuasi berjalan cukup aman dan cukup lancar, mengingat situasi perbatasan juga yang agak ramai daripada biasanya,” ujarnya.

Ia mengungkapkan bahwa sebanyak 97 WNI telah berhasil dievakuasi keluar dari Iran dan saat ini berada di Kota Baku, Azerbaijan. Berdasarkan data Kementerian Luar Negeri RI, terdapat sekitar 380 WNI di wilayah Iran, mayoritas tinggal di Kota Teheran.

Menlu RI juga menegaskan bahwa komunikasi terus dilakukan dengan para WNI yang masih berada di wilayah konflik, serta disiapkan proses evakuasi lanjutan apabila dibutuhkan.

Sementara itu, ketegangan di Timur Tengah semakin memuncak setelah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, secara terbuka mengumumkan bahwa militer AS telah melancarkan serangan ke wilayah Iran pada Minggu (22/6/2025).

Dalam operasi militer tersebut, AS menembakkan 30 Rudal Tomahawk dari kapal selam, serta menjatuhkan enam bom penghancur bunker GBU-57 dari pesawat B-2.

Sebagai respons, Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) langsung menyatakan perang terhadap AS dan sekutunya, Israel, serta melakukan serangan balasan.

Di ranah diplomasi, Iran juga telah mengirim surat resmi kepada Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), meminta agar segera digelar rapat darurat.

Amir Saeid Iravani, Duta Besar Iran untuk PBB, menyatakan bahwa serangan AS ke Iran merupakan ancaman serius terhadap perdamaian dan keamanan dunia.