Perang Siber Iran-Israel Meningkat, Iron Dome Diduga Diretas

Iron Dome milik Israel.

Indonara - Konflik antara Iran dan Israel tidak hanya terjadi di medan perang konvensional, tetapi juga merambah ke dunia siber. Kedua negara dilaporkan saling melancarkan serangan digital yang menyasar sistem-sistem penting dan strategis.

Perusahaan keamanan siber Radware melaporkan lonjakan serangan siber terhadap Israel sebesar 700 persen dalam dua hari terakhir sejak konflik memanas pasca 12 Juni 2025. Serangan ini diduga kuat berasal dari aktor negara Iran dan kelompok peretas yang pro-Iran.

“Peningkatan 700 persen dalam dua hari menunjukkan adanya operasi pembalasan siber oleh aktor negara Iran dan kelompok hacker pro-Iran. Serangan tersebut mencakup serangan DDoS, pencurian data, penyebaran malware, hingga serangan terhadap infrastruktur penting,” ujar Wakil Presiden Cyber Threat Intelligence Radware, Ron Meyran, dikutip dari The Jerusalem Post.

Target serangan siber Iran meliputi berbagai sektor vital Israel, di antaranya situs pemerintahan, lembaga keuangan, perusahaan telekomunikasi, hingga fasilitas infrastruktur strategis lainnya.

Radware memperingatkan bahwa kelompok peretas yang disponsori Iran diperkirakan akan terus meningkatkan intensitas serangan, baik untuk melemahkan sistem pertahanan Israel maupun menciptakan tekanan psikologis.

Salah satu dampak serius dari serangan siber tersebut diduga terjadi pada sistem pertahanan udara andalan Israel, Iron Dome. Mengutip laporan Al Jazeera dan kantor berita pemerintah Iran, IRNA, sistem Iron Dome dilaporkan mengalami malfungsi hingga gagal mencegat serangan rudal dari Iran.

IRNA mengklaim, rudal pencegat yang ditembakkan justru berbalik arah dan menghantam wilayah Israel sendiri. “Pengamat menduga sistem Iron Dome telah diretas, sehingga beberapa rudal justru mengenai sasaran di dalam wilayah Israel,” tulis IRNA dalam laporannya, Selasa (17/6).

Jika benar terbukti, peretasan terhadap Iron Dome menandai pukulan besar terhadap sistem pertahanan udara Israel yang selama ini dijadikan simbol kekuatan militer negara tersebut.