Banyuwangi, Indonara - Bayangkan
puluhan ribu pelajar dari tingkat SD hingga perguruan tinggi turun langsung ke
sungai, bukan untuk bermain, melainkan untuk menjaga dan merawatnya. Inilah
Sekardadu, atau Sekolah Rawat Daerah Aliran Sungai—program inovatif dari
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi yang menjadikan pelajar sebagai
pahlawan lingkungan.Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani Azwar Anas, saat meluncurkan Sekardadu 2025 di area Sungai Talun Bayun, Desa Bedewang, Kecamatan Songgon.
Sungai merupakan elemen vital dalam pembangunan suatu
daerah. Menjaga kebersihannya sangat penting, mengingat sungai adalah sumber
air bersih, penopang ekosistem, serta bagian tak terpisahkan dari kehidupan
sehari-hari.
“Sungai yang bersih akan memberikan manfaat bagi kesehatan
manusia, lingkungan, dan perekonomian. Sebaliknya, sungai yang tercemar dapat
menimbulkan berbagai masalah kesehatan, merusak ekosistem, dan mengganggu
aktivitas manusia,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas, Senin
(23/06/2025).
Program Sekardadu bertujuan menjaga dan merawat kebersihan
sungai, dari daerah tangkapan air di hulu hingga ke hilir, dengan melibatkan
ribuan pelajar sebagai aktor utama.
Hingga tahun 2024, sebanyak 27.780 pelajar dari SD hingga
SMA telah bergabung dalam Program Sekardadu. Mereka berhasil merawat 65 sungai
dan saluran air dengan total panjang mencapai 100.300 meter.
"Ini adalah program peduli lingkungan yang terus
dilaksanakan secara berkelanjutan. Sebagai daerah pariwisata menjaga kebersihan
sungai dan saluran air adalah bagian dari komitmen Banyuwangi dalam menjaga
ekosistem dan keberlanjutan lingkungan,” ucap Ipuk.
Lebih lanjut, Ipuk menyampaikan bahwa program ini juga
memiliki misi membentuk budaya peduli lingkungan sejak dini.
“Pelibatan pelajar dan mahasiswa di program ini juga
menjadi bagian dari pendidikan karakter,” ujarnya.
Dalam pelaksanaannya, setiap sekolah yang berpartisipasi
dalam Program Sekardadu bertanggung jawab atas perawatan aliran sungai di
sekitar lokasi mereka. Para pelajar secara rutin melakukan pembersihan dan juga
memberikan edukasi kepada masyarakat agar tidak membuang sampah ke sungai.
"Nantinya sekolah yang terlibat akan melaporkan
aktivitas mereka lewat aplikasi Sekardadu. Jadi akan terpantau keaktifan
pelaksanaan program juga sungai mana saja yang telah diintervensi," tambah
Ipuk.
Sekretaris Dinas Pengairan Banyuwangi, Riza Al Fahrobi,
menambahkan bahwa tahun ini Program Sekardadu melibatkan 170 sekolah dari
jenjang SD hingga perguruan tinggi. Masing-masing diberi tugas untuk merawat
sungai dan saluran air, dengan penilaian mencakup aspek preventif, kuratif,
rehabilitatif, dan promotif.