Probolinggo, Indonara - Pengurus
Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Jadid terus mendorong peningkatan efektivitas
dan efisiensi kegiatan di lingkungan pesantren. Salah satu langkah strategis
yang ditempuh adalah melalui studi tiru ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab)
Probolinggo, Jawa Timur, pada Senin (23/6/2025).Pengurus Ponpes Nurul Jadid saat studi tiru ke Pemkab Probolinggo
Kunjungan tersebut difokuskan pada pembelajaran sistem
keorganisasian, terutama dalam hal pelaksanaan tugas secara ex officio.
Ponpes yang berada di ujung timur Kabupaten Probolinggo ini ingin mengadopsi
sistem organisasi yang lebih efisien dalam menangani kegiatan internalnya.
Secara kelembagaan, ex officio merujuk pada jabatan
dalam suatu organisasi yang dipegang secara otomatis oleh seseorang karena
posisi atau jabatan lain yang ia emban, bukan karena hasil pemilihan atau
penunjukan langsung.
Sekretaris Ponpes Nurul Jadid, H. Thohiruddin, yang
memimpin langsung rombongan mengatakan bahwa kunjungan ini bertujuan
mempelajari penataan organisasi dari Pemkab Probolinggo. Fokus utamanya adalah
bagaimana pelaksanaan tugas ex officio dapat diterapkan secara optimal.
"Kami ingin membangun sistem organisasi yang efisien
dan berkelanjutan, sehingga tugas-tugas kegiatan tidak dibebankan kepada
panitia ad hoc. Tetapi menjadi bagian dari struktur kerja tetap para
pengurus," katanya.
Menurutnya, langkah ini selaras dengan rencana pesantren
untuk meninggalkan pola lama dalam menunjuk panitia kegiatan. Harapannya,
pelaksanaan kegiatan langsung melekat pada struktur pengurus yang ada, sesuai
tugas pokok dan fungsi masing-masing.
Studi tiru ini diharapkan menjadi momentum penting dalam
membenahi tata kelola organisasi pesantren agar lebih sistematis dan
profesional.
Sementara itu, Kepala Bagian Keorganisasian Sekretariat
Daerah Kabupaten Probolinggo, Sholehudin Hamid, mengaku merasa terhormat atas
kunjungan dari Ponpes Nurul Jadid. Ia juga mengapresiasi semangat pihak
pesantren dalam menyerap sistem kelembagaan yang diterapkan di lingkungan
pemerintah daerah.
"Ini adalah bentuk sinergi yang luar biasa. Kami
sangat terbuka untuk berbagi pengalaman terkait struktur organisasi dan tupoksi
yang diterapkan di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Probolinggo,"
ungkap Sholehudin.
Dalam studi yang berlangsung dari pagi hingga siang hari
tersebut, tim dari Ponpes Nurul Jadid menaruh perhatian besar pada aspek
struktur organisasi, pembagian tugas, mekanisme koordinasi, prosedur pelaporan,
hingga identifikasi kendala dan solusi dalam pelaksanaan tugas ex officio.
Metode yang digunakan selama kunjungan antara lain
observasi langsung, wawancara, pengumpulan dokumen, serta diskusi intensif
dengan pihak terkait di Pemkab Probolinggo.
Tim berharap hasil studi ini dapat dirumuskan dalam sebuah
laporan yang menggambarkan sistem organisasi efektif sekaligus menghasilkan
rekomendasi perbaikan yang relevan bagi lingkungan pesantren.
Laporan tersebut nantinya juga akan menjadi landasan
penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) pelaksanaan ex officio di
Ponpes Nurul Jadid, sebagai langkah strategis menuju sistem organisasi yang
lebih modern, tertata, dan profesional.