![]() |
Putri Diva Amriyani, Sekretaris Direktur Lembaga Studi Gender dan Fiqh Perempuan BEM PTNU. [Dok. Indonara] |
Gorontalo, Indonara - Perempuan di wilayah Timur Indonesia dinilai memiliki potensi besar untuk berkontribusi dalam pembangunan daerah dan nasional. Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Direktur Lembaga Studi Gender dan Fiqh Perempuan Badan Eksekutif Mahasiswa Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (BEM PTNU), Putri Diva Amriyani, dalam sebuah pernyataan di Gorontalo, Kamis (10/07/25).
Presiden Mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Gorontalo itu, menegaskan bahwa kualitas perempuan daerah tidak kalah dengan perempuan di kota besar maupun wilayah barat Indonesia. Menurutnya, perempuan di daerah Timur menunjukkan kapasitas luar biasa dalam kreativitas, kepemimpinan, serta daya juang.
“Perempuan daerah Timur memiliki potensi yang luar biasa (red, baik dari segi kreativitas, kepemimpinan, maupun daya juang),” ujar Putri.
Namun, Putri menilai hambatan utama bukan terletak pada kemampuan, melainkan minimnya akses dan ruang berekspresi. Ia menyebut bahwa jika perempuan daerah diberi peluang yang sama, mereka mampu bersaing dan bahkan unggul dalam berbagai bidang.
“Jika diberi kesempatan yang sama, perempuan-perempuan di daerah akan mampu bersaing dan bahkan unggul di berbagai bidang,” tambahnya.
Lembaga Studi Gender dan Fiqh Perempuan BEM PTNU, lanjut Putri, berkomitmen membuka ruang dialog serta memperkuat kapasitas perempuan muda di daerah. Salah satunya melalui pelatihan kepemimpinan dan program pemberdayaan yang dirancang khusus untuk mendorong peran aktif perempuan sebagai agen perubahan.
“Potensi perempuan daerah adalah kekayaan bangsa yang harus dijaga dan dikembangkan. Dengan percaya diri dan semangat yang tinggi, perempuan Timur bisa menjadi pemimpin dan berkontribusi nyata bagi kemajuan daerah dan Indonesia secara keseluruhan,” tegasnya.
Upaya ini, menurut Putri, menjadi bagian dari komitmen BEM PTNU dalam mendorong kesetaraan dan keadilan gender di lingkungan perguruan tinggi serta masyarakat secara luas.