Lembaga Studi Gender dan Fikih Perempuan BEM PTNU Gelar Webinar Nasional: Nilai Diri Tidak Ditentukan Pencapaian

Marsya Rezkita Dewi, M. Psi., Psikolog., CHt., menyampaikan materi tentang Self-World dalam webinar nasional yang dilaksanakan Lembaga Studi Gender dan Fikih Perempuan BEM PTNU. Jumat (18/07/25). [Dok. Indonara]

Indonesia, Indonara - Lembaga Studi Gender dan Fikih perempuan Badan Eksekutif Mahasiswa Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (BEM PTNU) Se-Nusantara menggelar webinar nasional bertajuk “Self-World Itu Ngga Nunggu Kamu Sukses Dulu” yang dilaksanakan secara online (via Zoom Meeting). Pada Jumat (18/07/25) malam.

Kegiatan tersebut, dihadiri Marsya Rezkita Dewi selaku pemateri, Mega Sayillah, Ketua BEM PTNU II, Lista Nur Sholihah, Direktur Lembaga, Asyfia Zakiyah, Wakil Direktur Lembaga, Putri Diva Amriyani, Sekretaris Direktur Lembaga, para pengurus BEM PTNU Se-Nusantara, dan mahasiswa dari berbagai wilayah.

Ketua BEM PTNU II, Mega Sayillah, mengatakan bahwa tujuan kegiatan ini untuk lebih mengenal diri sendiri, membangun, dan menghargai diri sendiri tanpa syarat. Kemudian, ia menekankan pentingnya memahami nilai diri yang tidak ditentukan oleh pencapaian semata.

“Kita cenderung mengukur harga diri berdasarkan pencapaian, pengakuan orang lain, atau standar-standar eksternal yang tidak selalu mencerminkan nilai sejati sebagai manusia,” kata pengurus yang menaungi bidang Ekonomi Kreatif, Gender, dan Fikih Perempuan itu, dalam sambutannya.

Menurut Mega, kegiatan ini juga mengingatkan kita semua bahwa setiap manusia memiliki nilai yang sangat berharga dan tak bernilai. Terlepas dari apa pun yang telah manusia raih, baik kegagalan yang pernah dialami ataupun kekurangan yang dirasakan.

“Keberadaan kita sendiri sudah cukup untuk membuktikan bahwa kita layak dihargai, dicintai, dan diperlakukan dengan hormat,” jelasnya.

Di sisi lain, Marsya Rezkita Dewi, menegaskan pentingnya setiap individu, terutama perempuan, untuk memahami bahwa nilai diri atau self-world tidak ditentukan oleh seberapa banyak kesempatan yang dimiliki, keberhasilan yang diraih, atau pengakuan dari orang lain.

“Nilai diri tidak ditentukan oleh kesempatan, keberhasilan, atau pengakuan eksternal. Tapi sebagai perempuan, kita juga harus memahami self-world adalah hak dasar setiap manusia di bumi ini,” tegasnya.

Lalu, alumni mahasiswi Universitas Negeri Jakarta itu, mendorong peserta untuk tidak menjadikan standar sosial sebagai ukuran utama dalam menilai diri sendiri. “Memahami dan menerima diri adalah langkah awal untuk membangun kepercayaan diri yang sehat dan berkelanjutan,” ucapnya.

Selain itu, Sekretaris Direktur Lembaga, Putri Diva Amriyani, menyampaikan apresiasi kepada para Pengurus Pusat BEM PTNU atas dukungan yang telah diberikan dalam penyelenggaraan kegiatan tersebut. Selanjutnya, mengucapakan terima kasih kepada narasumber yang luar biasa, semua peserta yang sudah turut hadir, dan teman-teman pelaksana yang telah melibatkan BEM dari berbagai kampus di Gorontalo.

“Saya harap, kolaborasi ini terus terjalin dan kegiatan ini tidak hanya untuk perempuan. Tapi semua kalangan bisa mendapatkan manfaatnya dalam memahami self-world, bahwa tidak harus menunggu kita sukses,” harapnya.