
Ketum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengukuhkan kepengurusan Lembaga Kaderisasi Nasion (LKN) DPP PKB.
Jakarta, Indonara – Ketua Umum DPP PKB, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, secara resmi mengukuhkan kepengurusan Lembaga Kaderisasi Nasional (LKN) dalam acara yang berlangsung di Millennium Hotel, Tanah Abang, Jakarta Pusat .

Dalam sambutannya, Cak Imin menyampaikan bahwa pembentukan LKN sebagai kado hari ulang tahun ke‑27 PKB juga merupakan strategi mempersiapkan pemilu 2029. "Hari ini atas nama DPP, saya akan mengukuhkan lembaga kaderisasi nasional dengan pengurus yang sudah ada di depan kita," ujarnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan jika fondasi PKB telah dibangun sejak tahun politik 2024, kini saatnya memperluas jaringan kader. "2029 rebut kemenangan. Fondasi kuat. Alhamdulillah karena kuat, apapun tantangannya kita bisa atasi dengan baik. Karena fondasinya sangat kuat dan kokoh," tegasnya.
Dalam kepengurusan ini, posisi ketua LKN dipercayakan kepada Zainul Munasichin, dengan penunjukan sejumlah wakil ketua kawasan dan bidang spesifik seperti pendidikan kader, pengelolaan jejaring, serta kelompok socioekonomi. Struktur lengkap pengurus terlampir dalam dokumen resmi DPP.
Strategi Kaderisasi dan Politik Publik
Cak Imin berharap LKN tidak hanya merekrut kader di internal tetapi juga aktif berperan di ranah publik, termasuk melalui media sosial dan forum publik. "Saya minta lembaga kaderisasi nasional ini sudah bukan hanya bergerak di level kelas dan komunitas, melainkan di level publik melalui sosial media dan berbagai forum yang lebih luas. Dengan demikian, kesadaran politik yang independen itu harus terus ditumbuhkan di masyarakat," ungkapnya.
Target awal yang diumumkan berupa penambahan kader baru, di mana pada tahun 2025 ditargetkan mencapai 270.000 anggota.
Melawan Politik Transaksional
Dalam kesempatan yang sama, Cak Imin menyoroti ancaman politik berbasis transaksi yang kian terlihat di tahapan politik Indonesia. "Kompetisinya sudah sampai pada pragmatisme yang amat sangat dalam rusaknya. Rusak kan politik yang berbasis transaksi itu sudah. Nah karena tahu peta itu, kita jadi agak ragu memposisikan dan mengambil peta langkahnya," ucapnya.
Cak Imin menambahkan bahwa gaya politik drama dan pencitraan—yang disebutnya sebagai "politik gorong-gorong" atau viral—justru menyesatkan. "Mengharukan itu misalnya membuat irama‑irama sajian‑sajian yang sebetulnya palsu tetapi disenangi," tambahnya.
Cak Imin berharap agar LKN turut aktif menyisir dan melawan praktik politik uang, termasuk fajar pemilu. "Serangan fajar harus kita hentikan supaya pemilih kita semakin cerdas," katanya.
Susunan Pengurus LKN DPP PKB
Dewan Pembina:
1. Ketua Umum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar
2. Sekretaris Jenderal DPP PKB Hasanuddin Wahid
3. Wakil Ketua Umum DPP PKB Hanif Dhakiri
Dewan Pengarah:
1. Abdul Mun’im
2. Adnan Anwar
3. Zaini Rahman
4. Yanuar Prihatin
5. Anggia Erma Rini
6. Neng Eem Marhamah
7. Nihayatul Wafiroh
8. Tommy Kurniawan
9. Daniel Johan
10. Idham Arsyad
11. Hariri
Ketua: Zainul Munasichin
Wakil Ketua Zona Jawa: Muhammad Dawam
Wakil Ketua Zona Sumbagsel: Prana Putra Sohe
Wakil Ketua Zona Sumbagut: Faridah Farichah
Wakil Ketua Zona Kalimantan: Irma Muthoharoh
Wakil Ketua Zona Sulawesi: Syamsu Rizal Marzuki Ibrahim
Wakil Ketua Zona Bali-Nusa Tenggara: Usman Husin
Wakil Ketua Zona Maluku-Papua: Indra Jaya
Wakil Ketua Bidang Penataan: Kelembagaan Kaderisasi Mahrus Ali
Wakil Ketua Bidang Pengelolaan Badrut Tamam
Wakil Ketua Bidang Modul dan Pengembangan Kurikulum Fuad Bahari
Wakil Ketua Bidang Data dan Sertifikasi Kelulusan Badrul Munir
Wakil Ketua Bidang Pengelolaan Jejaring Kader Andreas Marbun
Wakil Ketua Bidang Pemuda dan Generasi Millenial Fauzan Amin
Wakil Ketua Bidang Lintas Agama Carolus Nino Tindra
Wakil Ketua Bidang Petani dan Nelayan Fathullah Syahrul
Wakil Ketua Bidang Pekerja Migran Ali Nurdin
Wakil Ketua Bidang Mahasiswa dan Generasi Z Nurul Mubin
Wakil Ketua Bidang Perempuan Khizanaturrohmah
Sekretaris: MF Nurhuda Yusro
Wakil Sekretaris:
1. Ahmad Riyanto
2. Nur Kholim
3. M. Husein
4. Deta Anggraeni Ilyas
5. Bustanul Arifin
6. Eneng Ervi Siti Zahroh Zidni
7. Andi Wibowo
8. Maya Muizatil Lutfillah
9. Saman
10. Enung Maryati
11. Suprafto
12. Ali Jaziroh
13. Siti Suciawati Sultan
14. Priyo Pamungkas Kustiadi
15. Mohammad Kholil
16. Edi Purwanto
17. Heriadi
18. Luluk Fadillah Muzni
Bendahara: Kaisar Abu Hanifah
Wakil Bendahara:
1. Adil Satria
2. Arif Susanto