Santri Sejahtera, UMKM Bergerak: Cak Imin Luncurkan Dapur Gizi di Pesantren Al-Yasini Pasuruan

Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Republik Indonesia, Abdul Muhaimin Iskandar.
Pasuruan, Indonara — Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Republik Indonesia, Abdul Muhaimin Iskandar, memulai pembangunan fasilitas dapur Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) melalui seremoni groundbreaking Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Pondok Pesantren Terpadu Al-Yasini, Kabupaten Pasuruan, Senin (15/07/2025).

Proyek ini menjadi bagian dari inisiatif nasional dalam meningkatkan akses pangan bergizi bagi pelajar dari jenjang SD, SMP, hingga SMA. Fasilitas SPPG didirikan oleh mitra pemerintah untuk mendukung penyediaan makanan bergizi dalam rangka menurunkan angka stunting, memperbaiki status gizi anak-anak, serta mendorong semangat belajar generasi muda.

Dalam sambutannya, Muhaimin menegaskan pentingnya pembangunan SPPG di lingkungan pondok pesantren, mengingat jumlah santri yang besar dan menetap secara permanen di lokasi yang sama. Selain mendukung program MBG, keberadaan dapur ini juga dinilai berpotensi memperkuat roda ekonomi masyarakat sekitar.

“Di pesantren, santrinya dalam jumlah besar dan pasti menetap di satu tempat. Lingkungan pesantren di sekitar banyak, sekolah-sekolah di sekitar juga banyak maka percepatan pembangunan dapur MBG ini menjadi prioritas,” jelasnya.

Muhaimin yang akrab disapa Cak Imin itu hadir didampingi Wakil Menteri Perindustrian, Faisol Reza. Ia menekankan bahwa SPPG bukan sekadar program pemenuhan kebutuhan gizi, melainkan menjadi fondasi bagi pengembangan ekonomi kerakyatan berbasis komunitas.

“Program makanan bergizi terpenuhi, ekonomi tumbuh, bisnis lokal bergerak. Karena itu, kami membentuk tim percepatan pemberdayaan masyarakat,” jelasnya.

Ia juga menyoroti peran pesantren dalam sejarah ekonomi Indonesia, dengan menyebut banyak pesantren yang telah menjadi pusat kekuatan ekonomi rakyat berbasis koperasi dan UMKM.

“Sejarah membuktikan, banyak pesantren yang menjadi pusat kekuatan ekonomi berbasis masyarakat,” ujar Cak Imin.

Karena itu, ia mendorong agar koperasi-koperasi di lingkungan pesantren terus dikembangkan dan difasilitasi agar menjadi penopang utama ekonomi lokal.

Terkait target pembangunan fasilitas serupa di seluruh pesantren Indonesia yang jumlahnya lebih dari 39.000, Cak Imin menegaskan komitmennya untuk bergerak cepat mewujudkannya.

“Pokoknya ini jalan terus. Secepat-cepatnya. Target kami, sebanyak mungkin pesantren bisa segera memiliki SPPG dan dapur MBG,” tutupnya.

Program MBG sendiri dijalankan oleh Badan Gizi Nasional (BGN), dan SPPG menjadi simpul utama untuk menjamin distribusi makanan bergizi secara berkelanjutan bagi kelompok rentan dan pelajar di seluruh Indonesia.