Kediri, Indonara - Ratusan massa dari berbagai elemen menggelar aksi unjuk rasa di Kota Kediri, Jawa Timur, Sabtu (30/8/2025). Aksi yang semula berlangsung damai berubah ricuh dengan perusakan fasilitas umum, kendaraan dinas, hingga pembakaran gedung DPRD Kota Kediri.Kondisi gedung DPRD Kota Kediri yang dibakar massa di Kediri, Jawa Timur, Sabtu (30/8/2025). (Dok: ANTARA)
Demonstrasi ini merupakan buntut dari meninggalnya Affan Kurniawan (20), pengendara ojek daring yang tewas setelah ditabrak kendaraan taktis (rantis) Brimob Polri di kawasan Pejompongan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (28/8) malam.
Massa awalnya berkumpul di Taman Sekartaji, lalu bergerak menuju Mapolres Kediri Kota. Hingga sore hari, aksi masih berlangsung kondusif. Namun sekitar pukul 17.00 WIB, kericuhan pecah di kawasan Pasar Bandar, tepat di selatan Mapolres.
Massa melempari gedung dengan batu hingga sejumlah kaca pecah. Beberapa kendaraan dinas dirusak bahkan dibakar. Tak hanya itu, fasilitas kantor seperti komputer dan barang elektronik juga diambil lalu dilemparkan ke jalan raya.
Polisi bersama TNI mencoba memukul mundur massa dengan water cannon dan tembakan gas air mata. Api yang membakar kendaraan segera ditangani petugas pemadam kebakaran.
Setelah itu, massa melanjutkan aksi ke gedung DPRD Kota Kediri yang lokasinya tak jauh dari Mapolres. Di lokasi tersebut, situasi semakin memanas. Massa membakar gedung DPRD hingga api melalap bagian depan dan lantai atas bangunan. Sekitar pukul 18.40 WIB, sebagian atap gedung terlihat runtuh.
“Petugas pemadam kebakaran langsung ke lokasi dan berusaha memadamkan api. Hingga kini proses pemadaman masih berlangsung,” ujar seorang petugas di lapangan.
Hingga malam hari, massa masih bertahan di sekitar gedung DPRD. Polisi menutup dan mengalihkan arus lalu lintas demi mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Kediri, Syamsul Bahri, belum memberikan keterangan terkait peristiwa tersebut. Telepon selulernya tidak aktif saat dihubungi.