Surabaya, Indonara – Panglima Kodam (Pangdam) V Brawijaya, Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Rudy Saladin, turun langsung menemui massa aksi yang memenuhi Jalan Gubernur Suryo, tepat di depan Gedung Negara Grahadi Surabaya, Sabtu (30/8) malam.
Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Rudy Saladin (tengah) berdiskusi dengan demonstran di depan Gedung Negara Grahadi Surabaya, Sabtu (30/8/2025) malam. (Dok: ANTARA)
Dalam pertemuan itu, Rudy mengajak massa untuk menjaga suasana kota tetap kondusif.
"Ayo ya rekan-rekan, mari kita jaga kondusifitas di Surabaya, tunjukkan bahwa kita berbeda dengan daerah lain," katanya di hadapan demonstran.
Ia juga meminta massa untuk bersabar terkait kepastian sejumlah orang yang masih dimintai keterangan di Polrestabes Surabaya. Rudy berjanji akan segera berkomunikasi langsung dengan Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Luthfie Sulistiawan.
"Nanti saya akan komunikasikan dengan Pak Kapolrestabes, saya kenal baik dengan beliau," ucapnya.
Sekitar pukul 19.33 WIB, setelah sebelumnya berada di dalam Gedung Negara Grahadi, Rudy keluar menemui massa. Ia bahkan duduk bersama demonstran di Jalan Gubernur Suryo untuk melanjutkan diskusi secara langsung.
Pantauan di lokasi, sejak sore ratusan prajurit TNI disiagakan di sekitar Grahadi, sementara massa dari berbagai kalangan mulai memadati kawasan tersebut. Sekitar pukul 19.00 WIB, demonstran menutup Jalan Gubernur Suryo untuk menggelar aksi.
Massa juga menyerukan tuntutan agar rekan-rekan mereka yang ditahan saat aksi di Grahadi pada Jumat (29/8) dan di Polrestabes Surabaya pada Sabtu siang segera dibebaskan. Selain berorasi, mereka membentangkan bendera Merah Putih sambil menyuarakan dukungan kepada TNI.
"Hidup TNI, hidup TNI," teriak sejumlah massa.
Hingga pukul 19.44 WIB, sebagian massa yang telah berdiskusi dengan Pangdam memilih membubarkan diri. Namun, masih ada demonstran yang bertahan di depan Grahadi sambil makan dan minum.