![]() |
Polisi menembakan gas air mata ke arah massa untuk membubarkan aksi bertajuk Aksi Solidaritas Darurat Kekerasan Aparat di Gedung Negara Grahadi, Jumat (29/8/2025). |
Surabaya, Indonara – Aparat kepolisian menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa dalam Aksi Solidaritas Darurat Kekerasan Aparat di depan Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jumat (29/8/2025).
Dilansir dari suarasurabaya.net, tembakan gas air mata pertama kali dilepaskan sekitar pukul 16.22 WIB. Ledakan terdengar 4 hingga 5 kali sehingga membuat massa aksi panik dan berlarian ke arah Alun-Alun Surabaya serta Jalan Panglima Sudirman untuk menyelamatkan diri.
Sejumlah orang juga terlihat terjebak di Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) depan SMA Negeri 6 Surabaya. Mereka saling berdesakan menuruni tangga sambil menahan perih akibat paparan gas air mata.
Hingga pukul 16.30 WIB, sebagian massa masih bertahan di Jalan Gubernur Suryo. Dari arah massa, sempat terdengar petasan yang diarahkan ke aparat. Menyikapi itu, polisi kembali melepaskan tembakan gas air mata. Petugas pun tetap membentuk barikade di Jalan Gubernur Suryo untuk mengantisipasi serangan dari peserta aksi.
Sebelumnya, situasi unjuk rasa mulai memanas sekitar pukul 14.46 WIB. Massa aksi yang terdiri dari sejumlah elemen sipil terus meneriakkan yel-yel “polisi pembunuh” ke arah aparat. Sebagian massa bahkan berusaha memanjat pagar Grahadi, namun dihalangi rekan-rekannya.
Tidak lama kemudian, lemparan benda dari arah massa menghujani aparat yang berjaga di dalam Grahadi. Polisi terpaksa membuat formasi tameng untuk menahan serangan tersebut. Massa juga sempat berupaya merusak pagar kawat berduri yang dipasang sebagai pembatas.
Sebagai respons, aparat menembakkan water canon ke arah kerumunan. Dari mobil komando, petugas menyerukan imbauan agar aksi massa tidak merusak fasilitas pengamanan.
“Tolong berhenti, jangan merusak parameter pengamanan,” ujar polisi dari dalam mobil komando.