Prabowo Minta Kasus Ojol Tewas Dilindas Rantis Diusut Cepat dan Transparan

Presiden RI Prabowo Subianto memberikan pernyataan pers di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (31/8/2025).
Jakarta, Indonara - Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan pemeriksaan terhadap petugas yang diduga melakukan kesalahan hingga menyebabkan tewasnya pengemudi ojek online (ojol) Affan Kurniawan harus dilakukan secara cepat, transparan, dan dapat diawasi publik.

“Terhadap petugas yang kemarin melakukan kesalahan ataupun pelanggaran, saat ini Kepolisian Negara Republik Indonesia telah melakukan proses pemeriksaan. Ini telah saya minta dilakukan dengan cepat dengan transparan dan dapat diikuti secara terbuka oleh publik,” ujar Presiden Prabowo di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (31/8).

Prabowo menambahkan, pemerintah berkomitmen menjaga demokrasi dengan menghormati kebebasan berpendapat masyarakat. "Negara menghormati dan terbuka terhadap kebebasan penyampaian pendapat dan aspirasi yang murni dari masyarakat," katanya.

Sebelumnya, pada Jumat (29/8), Presiden Prabowo mengaku terkejut sekaligus kecewa atas tindakan aparat yang dinilai berlebihan saat membubarkan aksi unjuk rasa di sekitar kompleks parlemen, Jakarta, pada Kamis (28/8) malam. Insiden tersebut mengakibatkan seorang pengemudi ojol meninggal dunia setelah terlindas kendaraan taktis (rantis) milik Brimob.

Presiden menegaskan bahwa kasus ini harus diusut tuntas dan petugas yang terlibat wajib bertanggung jawab. “Jika terbukti aparat melakukan perbuatan di luar ketentuan yang berlaku, pemerintah akan mengambil tindakan yang sekerasnya sesuai hukum yang berlaku,” tegasnya.

Peristiwa nahas itu terjadi ketika massa aksi dipukul mundur oleh polisi hingga menimbulkan kericuhan di kawasan Palmerah, Senayan, hingga Pejompongan. Di wilayah Pejomponganlah rantis Brimob diduga melindas pengemudi ojol bernama Affan Kurniawan.

Kepala Divisi Propam Polri Irjen Pol Abdul Karim menyampaikan, sebanyak tujuh anggota Satbrimob Polda Metro Jaya tengah diperiksa terkait insiden tersebut. Menurutnya, ketujuh personel itu berada di dalam kendaraan taktis saat kejadian berlangsung.

“Masing-masing berinisial Kompol C, Aipda M, Bripka R, Briptu B, Bripda M, Baraka Y, dan Baraka J,” kata Abdul Karim.