![]() |
| Sefty Hasan Khusaini, Koordinator Wilayah BEM PTNU Jawa Timur. |
Nganjuk, Indonara - Badan Eksekutif Mahasiswa
Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (BEM PTNU) Wilayah Jawa Timur menggelar
Pelantikan, Musyawarah Wilayah (Muswil), dan Musyawarah Kerja Wilayah
(Muskerwil) bertajuk “Aktualisasi Peran Mahasiswa PTNU Dalam Menjaga
Kondusifitas Bangsa” di Universitas Pangeran Diponegoro, Nganjuk, Jumat (26/9).
Acara tersebut dihadiri
ratusan mahasiswa dari berbagai kampus NU di Jawa Timur. Kemudian, acara ini
menjadi forum penting bagi mahasiswa PTNU untuk melakukan konsolidasi sekaligus
meneguhkan peran strategis dalam menjaga stabilitas sosial, politik, dan
ekonomi bangsa.
Kehadiran ratusan mahasiswa
dalam pelantikan dan musyawarah tersebut dinilai sebagai tanda keseriusan
generasi muda NU dalam mengemban tanggung jawab kebangsaan.
Dalam sambutannya, Sefty
Hasan Khusaini, menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi wadah bagi mahasiswa NU
untuk memperkuat kontribusi nyata terhadap bangsa dan masyarakat, khususnya di
Jawa Timur.
“Jumlah mahasiswa NU di
Jawa Timur sangat besar. Momentum kegiatan ini adalah kesempatan bagi kita
untuk menunjukkan kontribusi yang nyata. Kehadiran kita di tengah masyarakat
harus mampu memberikan dampak langsung yang positif. Lebih jauh lagi, kita
sebagai mahasiswa NU dipersiapkan untuk menjadi generasi ulama di masa
mendatang yang akan memimpin sekaligus membimbing umat,” ujar Koordinator
Wilayah Jawa Timur BEM PTNU Se-Nusantara itu.
Sementara itu, Presidium
Nasional BEM PTNU Se-Nusantara, Achmad Baha’ur Rifqi, menekankan pentingnya
kesadaran kolektif mahasiswa NU dalam memanfaatkan kekuatan yang dimiliki.
Menurutnya, mahasiswa NU memiliki peran besar, baik dalam memperjuangkan
isu-isu kerakyatan maupun dalam menjawab dinamika politik yang berkembang di
tanah air.
“Mahasiswa NU memiliki
kekuatan yang luar biasa. Kita tidak boleh hanya berhenti pada wacana akademik,
tetapi harus terjun langsung menyentuh kepentingan rakyat. Baik isu sosial,
ekonomi, maupun politik, semuanya menuntut keterlibatan aktif kita. Salah satu
langkah konkret yang sedang kita persiapkan adalah pembentukan koperasi bagi
warga NU dan mahasiswa NU. Gagasan ini juga merupakan ajakan yang disampaikan
oleh Gus Gudfan selaku Mabinas BEM PTNU Se-Nusantara,” ungkap Baha.
Ia menambahkan bahwa
koperasi yang direncanakan akan menjadi ruang penguatan ekonomi bersama. Dengan
adanya koperasi, mahasiswa NU tidak hanya belajar secara teoritis di bangku
kuliah, tetapi juga mampu mempraktikkan kemandirian ekonomi yang bermanfaat
bagi masyarakat luas.
“Melalui koperasi, kita
akan belajar bagaimana ekonomi bisa dikelola secara gotong royong. Ini bukan
sekadar program, tetapi langkah nyata untuk membangun kemandirian, sekaligus
memperkuat solidaritas di kalangan mahasiswa dan warga NU. Dengan begitu, kita
bisa menghadirkan manfaat yang lebih luas, terutama bagi masyarakat di sekitar
kita,” jelasnya.
Rangkaian kegiatan pelantikan, Muswil, dan Muskerwil BEM PTNU Jatim di Nganjuk ini diharapkan mampu menjadi titik tolak lahirnya gagasan-gagasan baru dari mahasiswa NU. Selain memperkuat kapasitas organisasi, forum ini juga menegaskan komitmen mahasiswa PTNU dalam menjaga kondusifitas bangsa di tengah tantangan global dan dinamika nasional yang semakin kompleks.
Kegiatan ini sekaligus menjadi ajang konsolidasi gerakan mahasiswa NU untuk terus berkontribusi dalam ranah sosial, politik, dan ekonomi, sejalan dengan nilai-nilai ke-NU-an. Dengan terhimpunnya mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi NU di Jawa Timur, BEM PTNU optimistis dapat melahirkan program kerja yang mampu menjawab kebutuhan zaman serta memberikan kontribusi nyata bagi bangsa dan masyarakat.
