BEM PTNU Wilayah Jawa Timur Gelar Pelantikan, Muswil dan Muskerwil 2025-2027

Sefty Hasan Khusaini, Koordinator Wilayah BEM PTNU Jawa Timur.

Nganjuk, Indonara - Badan Eksekutif Mahasiswa Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (BEM PTNU) Wilayah Jawa Timur menggelar Pelantikan, Musyawarah Wilayah (Muswil), dan Musyawarah Kerja Wilayah (Muskerwil) bertajuk “Aktualisasi Peran Mahasiswa PTNU Dalam Menjaga Kondusifitas Bangsa” di Universitas Pangeran Diponegoro, Nganjuk, Jumat (26/9).

Acara tersebut dihadiri ratusan mahasiswa dari berbagai kampus NU di Jawa Timur. Kemudian, acara ini menjadi forum penting bagi mahasiswa PTNU untuk melakukan konsolidasi sekaligus meneguhkan peran strategis dalam menjaga stabilitas sosial, politik, dan ekonomi bangsa.

Kehadiran ratusan mahasiswa dalam pelantikan dan musyawarah tersebut dinilai sebagai tanda keseriusan generasi muda NU dalam mengemban tanggung jawab kebangsaan.

Dalam sambutannya, Sefty Hasan Khusaini, menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi wadah bagi mahasiswa NU untuk memperkuat kontribusi nyata terhadap bangsa dan masyarakat, khususnya di Jawa Timur.

“Jumlah mahasiswa NU di Jawa Timur sangat besar. Momentum kegiatan ini adalah kesempatan bagi kita untuk menunjukkan kontribusi yang nyata. Kehadiran kita di tengah masyarakat harus mampu memberikan dampak langsung yang positif. Lebih jauh lagi, kita sebagai mahasiswa NU dipersiapkan untuk menjadi generasi ulama di masa mendatang yang akan memimpin sekaligus membimbing umat,” ujar Koordinator Wilayah Jawa Timur BEM PTNU Se-Nusantara itu.

Sementara itu, Presidium Nasional BEM PTNU Se-Nusantara, Achmad Baha’ur Rifqi, menekankan pentingnya kesadaran kolektif mahasiswa NU dalam memanfaatkan kekuatan yang dimiliki. Menurutnya, mahasiswa NU memiliki peran besar, baik dalam memperjuangkan isu-isu kerakyatan maupun dalam menjawab dinamika politik yang berkembang di tanah air.

“Mahasiswa NU memiliki kekuatan yang luar biasa. Kita tidak boleh hanya berhenti pada wacana akademik, tetapi harus terjun langsung menyentuh kepentingan rakyat. Baik isu sosial, ekonomi, maupun politik, semuanya menuntut keterlibatan aktif kita. Salah satu langkah konkret yang sedang kita persiapkan adalah pembentukan koperasi bagi warga NU dan mahasiswa NU. Gagasan ini juga merupakan ajakan yang disampaikan oleh Gus Gudfan selaku Mabinas BEM PTNU Se-Nusantara,” ungkap Baha.

Ia menambahkan bahwa koperasi yang direncanakan akan menjadi ruang penguatan ekonomi bersama. Dengan adanya koperasi, mahasiswa NU tidak hanya belajar secara teoritis di bangku kuliah, tetapi juga mampu mempraktikkan kemandirian ekonomi yang bermanfaat bagi masyarakat luas.

“Melalui koperasi, kita akan belajar bagaimana ekonomi bisa dikelola secara gotong royong. Ini bukan sekadar program, tetapi langkah nyata untuk membangun kemandirian, sekaligus memperkuat solidaritas di kalangan mahasiswa dan warga NU. Dengan begitu, kita bisa menghadirkan manfaat yang lebih luas, terutama bagi masyarakat di sekitar kita,” jelasnya.

Rangkaian kegiatan pelantikan, Muswil, dan Muskerwil BEM PTNU Jatim di Nganjuk ini diharapkan mampu menjadi titik tolak lahirnya gagasan-gagasan baru dari mahasiswa NU. Selain memperkuat kapasitas organisasi, forum ini juga menegaskan komitmen mahasiswa PTNU dalam menjaga kondusifitas bangsa di tengah tantangan global dan dinamika nasional yang semakin kompleks.

Kegiatan ini sekaligus menjadi ajang konsolidasi gerakan mahasiswa NU untuk terus berkontribusi dalam ranah sosial, politik, dan ekonomi, sejalan dengan nilai-nilai ke-NU-an. Dengan terhimpunnya mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi NU di Jawa Timur, BEM PTNU optimistis dapat melahirkan program kerja yang mampu menjawab kebutuhan zaman serta memberikan kontribusi nyata bagi bangsa dan masyarakat.