
Gelondongan kayu terbawa arus sungai saat banjir di Sibolga-Tapteng. (Tangkapan layar media sosial)
Jakarta, Indonara - Ketua Komisi VIII DPR RI, Marwan Dasopang menduga terjadinya banjir bandang di sejumlah daerah Sumatra Utara, khususnya di Tapanuli Selatan (Tapsel) dan Tapanuli Tangah (Tapteng) akibat adanya perambahan hutan.
Politikus PKB itu berharap pemerintah berkoordinasi dengan TNI/Polri melakukan penyelidikan terkait perambahan hutan yang terjadi di wilayah Sumut, tentunya setelah selesai menangani dampak dari bencana yang terjadi pada masyarakat.
“Faktanya kita lihat saat terjadi banjir bandang di Tapteng dan Tapsel, yang hanyut banyak kayu gelondongan, berarti ada perambahan hutan di hulu sungai, mengakibatkan banjir bandang," ujar Marwan kepada wartawan, Jakarta, Sabtu (29/11/2025).
Menurutnya, hal tersebut tak bisa dianggap sepele, karena oknum tertentu yang mengambil keuntungan pribadi, namun yang menanggung akibatnya justru masyarakat. Dia pun mendesak agar pemerintah dan aparat terkait segera mengusut dugaan ilegal logging tersebut.
“Kita mendesak pemerintah serta aparat terkait supaya mengusut perambahan hutan di wilayah Sumut. Sebab kalau hal ini terus dibiarkan, bencana alam seperti ini akan terus terjadi jika perambahan hutan tidak segera diatasi,” sebutnya.
Kepada masyarakat yang terdampak bencana saat ini, dia mengimbau tetap bersabar. Dia mengatakan, pemerintah sejauh ini akan terus berupaya melakukan penanganan. Apalagi saat ini di berbagai titik jalan dan jembatan putus, sehingga bantuan logistik masih terhambat.
“Bagi keluarga kena musibah, termasuk meninggal dunia, kita ikut berduka. Bagi masyarakat yang saat ini masih mengungsi kita harapkan tetap semangat. Intinya, pemerintah tidak akan membiarkan masyarakat menyelesaikan urusannya sendiri, pasti hadir, tetapi tetap mohon kesabaran. Apalagi cuaca ini tidak bisa kita kendalikan, curah hujan yang masih begitu tinggi saat ini,” jelasnya.