
Sekretaris Jenderal PBNU Amin Said Husni
Jakarta, Indonara - Ketegangan internal yang belakangan mencuat di tubuh PBNU diharapkan segera mereda. Sekretaris Jenderal PBNU Amin Said Husni menegaskan seluruh energi organisasi perlu kembali diarahkan untuk mempersiapkan Muktamar PBNU secara matang.
“Untuk muktamar itu, kami berharap ini segera selesai kegaduhan ini, semua menyatu kembali menyiapkan muktamar dengan sebaik-baiknya,” kata Amin saat ditemui di Kantor PBNU, Jakarta, Selasa (2/12/2025).
Amin memastikan persiapan Muktamar tetap berjalan sesuai agenda resmi yang sudah tercantum dalam SK PBNU. Ia menggarisbawahi bahwa jadwal pelaksanaan tak mengalami perubahan.
“Sesuai dengan jadwal. Kalau menurut SK-nya itu kan sampai dengan Januari 2027. Itu persiapannya sebelum itu,” ujarnya menambahkan.
Rencana penyelenggaraan rapat pleno atau muktamar kembali mengemuka di tengah proses transisi kepemimpinan usai diberhentikannya KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) sebagai Ketua Umum PBNU pada 26 November 2025. Sejak keputusan itu, kendali jam'iyah kini sepenuhnya berada di tangan Rais Aam, KH Miftachul Akhyar.
Pernyataan tegas Rais Aam disampaikan setelah bersilaturahmi dengan jajaran Syuriah PBNU dan PWNU di kantor PWNU Jawa Timur, Sabtu (29/11/2025). Miftachul memastikan keputusan Syuriah tidak dapat diganggu gugat.
"Terhitung mulai tanggal 26 November 2025 pukul 00.45 WIB, KH Yahya Cholil Staquf tidak lagi berstatus sebagai Ketua Umum PBNU. Sejak saat itu, kepemimpinan PBNU sepenuhnya berada di tangan Rais Aam," tegas Miftachul dalam keterangannya.
Ia juga menekankan bahwa seluruh tindakan atau atribut yang mengatasnamakan ketua umum sudah tidak lagi memiliki legitimasi. Risalah rapat, sambungnya, disusun berdasarkan kondisi faktual tanpa motif lain.
"Tidak ada motif lain di luar yang tertulis dalam risalah rapat. Semua sesuai fakta," ujarnya.
Untuk memastikan ritme organisasi tetap terjaga, PBNU akan segera menggelar rapat pleno atau muktamar sebagai bagian dari tahapan transisi kepemimpinan. “Kita ingin transisi berjalan tertib, sesuai aturan jam'iyah,” katanya.