
Foto udara dampak kerusakan pascabanjir bandang di Aceh Tamiang, Aceh, Selasa (2/12/2025). (Foto: Antara)
Jakarta, Indonara - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Yahya Zaini, mendesak Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk bergerak cepat mengirim tenaga kesehatan ke wilayah terdampak bencana di Sumatra, khususnya kawasan yang kini menghadapi ancaman penyakit pasca banjir bandang.
"Kemenkes harus segera kirim dokter, nakes dan obat-obatan ke lokasi-lokasi korban bencana Sumatra. Mereka segera diturunkan untuk membantu warga yg terkena musibah," kata Yahya kepada wartawan, Rabu (3/12/2025).
Ia menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap potensi penyakit pasca banjir, terutama bagi kelompok rentan. "Waspadai penyakit pasca banjir, utamakan lansia dan anak-anak. Siapkan rumah sakit dan puskesmas untuk merawat mereka yang sakit," kata Yahya.
Selain itu, ia meminta seluruh warga terdampak menjalani pemeriksaan kesehatan menyeluruh untuk mengetahui kondisi kesehatan para korban.
"Cek kesehatan semua warga yg terdampak bencana, khususnya mereka yang tinggal di tempat-tempat pengungsian. Kordinasikan dengan dinas daerah, rumah sakit daerah dan puskesmas. Siapkan posko kesehatan di tengah-tengah warga masyarakat yang terkena bencana," tegasnya.
Ia menambahkan bahwa korban yang mengalami gangguan kesehatan harus segera mendapatkan layanan maksimal.
"Bagi mereka yang sakit segera rawat di rumah sakit-sakit yang ada di daerah itu. Siapkan dokter untuk mengobatinya dibantu nakes untuk merawatnya," ujar Yahya.
Seruan tersebut muncul setelah laporan mengenai meningkatnya kasus penyakit di lokasi pengungsian pasca banjir bandang di Beutong Ateuh, Kabupaten Nagan Raya, Aceh. Di sana, puluhan warga dilaporkan menderita diare, infeksi saluran pernapasan, hingga penyakit kulit akibat keterbatasan akses air bersih.
Sebagian besar pengungsi mulai merasakan gejala sejak beberapa hari terakhir. Kondisi sanitasi yang buruk dan minimnya fasilitas medis membuat penanganan kesehatan menjadi semakin mendesak.
Kepala Puskesmas Beutong Ateuh Bangalang, Saiful, membenarkan kondisi tersebut. "Pengungsi banyak sekali yang diare, mencret hampir semua yang kena musibah ini terjangkit penyakit. Apalagi masalah air minum itu berpengaruh juga dengan kesehatan," ujarnya pada Selasa, 2 Desember 2025.